Menikmati Keindahan dan Keunikan Arca Candi Badut Wisata Terbaik di Malang ---Berbagai sisa peninggalan kebudayaan zaman prasejarah memang sangat banyak ditemukan di Indonesia, dan bentuk peninggalan tersebut juga bermacam-macam dengan keunikan serta keindahannya masing-masing.
Salah satu peninggalan prasejarah yang belum terlalu terkenal namun cukup menarik untuk kamu kunjungi yaitu candi Badut yang berada di kota Malang, katanya memiliki berbagai pesona Arca yang menarik.
Nama sebuah candi di Kecamatan Karangbesuki, Kotamadya Malang. Kata Badut sendiri berasal dari bahasa sansekerta "Bha-dyut" yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara.
Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Di sebelah selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun di antara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.
Dilihat bentuknya, candi Badut mirip dengan candi-candi di Jawa Tengah periode abad ke-8 hingga ke-10 terutama di kawasan dataran tinggi Dieng seperti Candi Gedongsongo. Bahan Candi terbuat dari batu andesit. Kaki candi polos tidak berhias. Pintu masuk diberi penampil. Kalamakara yang menghias bagian atas pintu tidak memakai rahang bawah. Candi Badut dulunya dikelilingi oleh tembok yang sekarang sudah hilang. Beberapa runtuhan candi masih tampak berserakan di sana-sini yang tentunya merupakan bagian tertentu dari candi yang hingga sekarang belum bisa dipastikan bagaiman bentuk asalnya.
Sebuah tangga yang diapit oleh pipi tangga dihiasi ukiran kinarakinari (makhluk surga berbadan burung berkepala manusia yang bertugas memainkan musik surgawi). Bidang hias disamping relun-relung candi dihias dengan pola bunga. Atapnya runtuh. Di hadapan pintu masuk terdapat alas candi perwara yang lebih kecil sebanyak tiga buah. Di halaman candi sebelah Utara dan Selatan terdapat dua buah batu berbentuk kubus dengan sebuah lubang persegi empat.
Candi ini ditemukan pada tahun 1921 di mana bentuknya pada saat itu hanya berupa gundukan bukit batu, reruntuhan, dan tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang.
Candi Badut dibangun kembali pada tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B De Haan dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan pada saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya.
Batu-batu yang ada di sekitarnya kemudian dipilih dan dikumpulkan menurut jenis dan ukurannya. Atas dasar inilah kemudian dicoba untuk menyusun bangunannya. Pada tahun 1926 seluruh bagunan bagian kaki dan tubuh dapat dibangun kembali, kecuali bagian atapnya yang tidak dapat diketemukan kembali.
Pada tahun 1990-1993 kembali dilaksanakan pemugaran candi Badut oleh Kanwil Depdikbud dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur, melalui Proyek Pelestarian/Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur, yang dilaksanakan secara bertahap.
Upaya pelestarian dan pembinaan Benda Cagar Budaya ini dimaksudkan agar warisan budaya kita tetap lestari yang dapat menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya.
Demikianlah informasi mengenai Keindahan dan Keunikan Arca Candi Badut Wisata Terbaik di Malang yang dapat disampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kamu.
No comments:
Post a Comment